Senin, Mei 26, 2008

Kenapa Ga Mau Mbak ???

Tadi malem saya di traktir di restoran pizza di Bintaro Plaza karena 2 adek kos saya baru saja bertambah usia. Agak bosen waktu nunggu mereka dateng karena sepulang kantor saya di daulat untuk booking tempat dan ternyata mereka pada baru dateng 30 menit kemudian. Tapi rasa bosan saya terobati dengan hidangan pizza yang bikin perut keroncongan saya terpuaskan. Lumayan menghemat pengeluaran untuk hari ini. Sebenarnya setelah makan, kami berencana untuk nonton Narnia. Tapi dengan berat hati saya menolak.
Itu pertanyaan yang tadi malem di tanyain adek kos saya (sebut saja namanya Tika) waktu saya menolak traktiran nonton Narnia di Bioskop Bintaro Plaza. Saya agak bingung juga jawabnya sampai akhirnya yang keluar dari mulut saya cuma jawaban, "Males". Trus Tika tanya, "Emang ga boleh ya mbak nonton di bioskop?". Saya tertawa saja mendengar pertanyaan itu. Kenapa harus ditangkap kalo nonton itu ga boleh waktu saya bilang tidak. Sambil senyum saya jawab, "Ga kok"
Setahu saya memang tidak ada dalil atau fatwa yang mengharamkan seorang muslim untuk nonton di bioskop. Toh membuat film juga bukan aktifitas haram. Hanya saja melihat tayangan apa saja yang ditawarkan bioskop saya memutuskan untuk membatasi persinggungan saya dengan ruangan bernama bioskop. Lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya. Itu kata saya. Saya juga penggemar film, hanya saja saya lebih suka untuk melahap film lewat TV atau DVD. Selain jauh lebih murah, waktu nonton-nya juga bisa saya atur sendiri.
Kalo saya ingat-ingat sampai detik ini baru 3 kali saya nonton film di Bioskop yaitu nonton Titanic di Bioskop Srikandi, Batang pas saya kelas 1 SMP (beberapa minggu setelah saya nonton bioskop ini dirobohkan). Trus nonton Petualangan Sherina di 21 Pekalongan waktu saya kelas 3 SMP. Dan terakhir nonton AADC di 21 Pekalongan waktu saya kelas 1 SMA (tau ga setelah itu bioskop ini kebakaran). Setelah insiden kebakaran bioskop 21 itu praktis tidak ada bioskop yang layak tonton lagi di Pekalongan ataupun Batang. Mungkin kalau 21 ga terbakar rekor nonton saya bakal bertambah (hehehe).
Bisa dibilang ada 2 hal yang menghalangi saya untuk nonton. Yang pertama aja jam tayang yang sering tidak bersahabat. Tahu kan kalo kadang jadwal bioskop sering tidak bersahabat. Kadang selesai kemaleman lah atau nglanggar waktu sholat. Yang kedua adalah filmya itu sendiri. Sampai sekarang saya masih menganggap belum ada film yang layak memaksa saya merogoh kocek untuk membeli tiket bioskop. Beberapa waktu yang lalu saya sempet ingin nonton Naga Bonar versi repackage (buat saya film seperti ini yang layak tonton di bioskop). Cuma waktu saya merogoh kocek saya ternyata ga ada isinya alias saya lagi bokek. Batal deh. Mungkin jika nanti film Laskar Pelangi atau film Sang Murabbi tayang saya akan kembali memasuki bioskop. Tapi ini masih mungkin lho.

3 komentar:

febriani_rizQi mengatakan...

Bukan dirimu kan? Yang ngebakar bioskop itu?
Hehe_

Emaknya Hikari mengatakan...

mungkin kalo para pengelola bioskop pada baca postinganmu yg ini, mereka langsung pasang warning di bioskop mereka, bunyinya :

"Bagi calon pengunjung berinisial E.Z. dilarang keras memasuki areal bioskop ini. Karena dikhawatirkan akan terjadi force major yang memaksa kami sebagai pihak pengelola bioskop untuk gulung tikar. Demikian, harap maklum."

Unknown mengatakan...

narnia?
hmm kemaren nonton di BP malem2 pulank2 udah jam 11.00